Putus cinta merampas keceriaan dan
menggantinya dengan tangisan keputusasaan. Perhatikan kisah nyata
ini(nama asli telah diubah),Joni dan Susi sudah tiga tahun berpacaran.
Ikatan emosi mereka terjalin mesra selama ini. Setiap hari Joni mengirim
SMS berisi kata-kata cinta kepada Susi. Pada momen-momen spesial,Joni
memberi hadiah kepada Susi,untuk menunjukkan bahwa dia selalu memikirkan
Susi. Setelah sekian lama berpacaran,Joni dan Susi mulai membicarakan
kemungkinan pernikahan dan dimana mereka kelak akan tinggal sebagai
suami istri. Namun tanpa diduga-duga,pada suatu acara kencan makan
malam,Susi menyudahi hubungan percintaannya dengan Joni,dengan alasan
Susi lebih memilih mengikuti kata orangtuanya, menikah dengan lelaki
pilihan orangtuanya. Hati Joni benar-benar hancur. Dia melewati
hari-harinya dengan perasaan hampa dan terpukul. “Aku terkuras secara
mental dan fisik”,aku Joni kepada saya.
Putus Cinta Betapa Menyakitkan
Kalau anda berada dalam situasi seperti Joni,anda mungkin akan bertanya-tanya,”Bakal sanggupkah aku melaluinya?”
Wajar jika seseorang yang putus cinta
merasa pedih. Putus cinta bisa jadi merupakan salah satu pengalaman
paling traumatis yang harus kita alami. Malah ada yang bilang putus cinta sama seperti mati saja rasanya. Pada umumnya inilah yang dirasakan orang yang baru putus cinta:
- MENYANGKAL –> “tak mungkin ini terjadi. Dalam satu atau dua hari dia bakal berubah pikiran”
- MARAH –> “Kok tega sekali dia memutuskan aku seperti ini”
- MERASA DEPRESI –>”Aku tak pantas disayangi. Tidak seorangpun mau mencintaiku”
- MENERIMA KEADAAN –>”Aku akan baik-baik saja. Menyakitkan,tapi akan kembali sembuh sakit hatiku setelah berjalannya waktu”
Memang tidak semua orang bisa langsung ke situasi hati menerima keadaan. Ini tergantung pada sejumlah faktor,termasuk seberapa lama dan sejauh mana hubungan percintaan.
Memulihkan Rasa Sakit
Kita mungkin pernah mendengar ungkapan
‘waktu bisa menyembuhkan segala luka’. Sewaktu kita baru putus
cinta,kata-kata tersebut mungkin tak ada artinya.
Memang,putus cinta seperti luka gores
yang akan sembuh pada waktunya,menyakitkan pada saat baru terluka.
Tetapi luka gores harus dijaga agar tidak terjadi infeksi,begitu pula dengan luka emosi karena putus cinta.
Berikut langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi emosional akibat putus cinta:
- Jangan tahan kesedihan hati
- Menjaga Kesehatan
- Tetap Sibuk
- Berdoa kepada TUHAN
Menatap ke Depan
Setelah waktu berlalu dan kita telah sembuh dari duka akibat putus cinta, ada baiknya jika kita memeriksa apa yang sebenarnya terjadi dengan hubungan cinta kita yang dulu. Dari situ kita bisa belajar untuk menjalani hubungan cinta kita berikutnya. Jadi jangan trauma untuk memulai hubungan cinta yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar